Ansyaad Mbai berharap intelijen bisa menangkap orang yang sedang ceramah bila isi ceramahnya dianggap mengancam negara.
Munculnya Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Intelijen tak secara tiba-tiba. Wacana menghidupkan kembali UU Subversif yang sangat fenomenal di masa rezim Soeharto sempat terdengar sebelumnya. Bersamaan dengan itu diwacanakan pula perlunya pemberlakuan semacam ISA-nya Malaysia dan Singapura.
Mengapa? Banyak kejadian teror dan berbagai konflik sosial terjadi. Sementara pencegahannya selalu gagal. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto menyebut, hukum yang ada sangat lemah dibandingkan nega-ra sahabat seperti Singapura dan Malaysia.
Ketika rapat kerja dengan Komisi I DPR Senin (4/4), teman SBY ini beralasan inilah yang menyebabkan institusi yang dipimpinnya tidak bisa bekerja secara optimal. ”Kalau kita diperkuat tentu kita dapat memberantas akar terorisme,” ujar Sutanto.
Penilaian yang sama dikemukakan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), Ansyaad Mbai. Menurutnya, Undang-Undang Intelijen sudah saatnya untuk dikuatkan agar apa yang menjadi harapan masyarakat dapat terwujud. “Hukum kita menyangkut penanganan terorisme masih terlalu lembek. Strategi kita penegakan hukum harus didukung kekuatan intelijen untuk bisa mencegah terorisme,” kata Ansyaad.
Menurutnya, sebelum aksi teror terjadi seharusnya peran intelijen yang bertugas mencegah berjalan terlebih dahulu. Sedangkan untuk mencegah itu, undang-undang sebagai payung hukum belum cukup mendukung. “Buktinya setiap terjadi Noordin M Top ceramah di Malaysia langsung ditangkap. Di sana setiap dia ceramah menyebarkan kebencian, di sana langsung ditangkap oleh intelijen. Ditangkap dan ditahan,” ujar Ansyaad.
Sutanto mengharapkan agar masyarakat tidak perlu kha-watir akan peristiwa yang pernah terjadi selama pemerintahan Orde Baru. Ia meyakinkan, pihaknya tidak akan mengulangi kesalahan masa lalu. “Tidak akan kembali ke sana (Orba). Langkah BIN tidak boleh bertabrakan dengan UUD 1945,” tandas Sutanto.
Namun beberapa pihak tetap sangsi terhadap keinginan pemerintah tersebut. Adanya wewenang khusus untuk melakukan penangkapan, penanahan dan penyadapan telepon dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Intelijen mengindikasikan masih kuatnya paradigma Laksusda Kopkamtib (Pelaksana Khusus Daerah Komando Keamanan Ketertiban).
“Pemerintah ingin BIN diberi wewenang khusus seperti Laksusda Kopkamtib melakukan kegiatan intelijen pada warga negara sendiri,” ujar anggota Ko-misi I DPR RI Tjahjo Kumolo.
Ia menyebut, BIN belum siap menjadi intelijen kelas dunia yang modern dan canggih. Sekjen DPP PDIP ini menganggap BIN masih berkelas telik sandinya zaman dulu. ”Belum optimalnya melakukan deteksi perilaku negara lain yang dengki dan mengancam NKRI,"
Menurut Tjahjo, intelijen seharusnya terstruktur secara rapi. Ia melihat selama ini intelijen hanya melakukan pola operasional intelijen taktis semata dan gerakannya mempertemukan serta memolakan kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk bisa saling berhadapan dengan remote control yang digerakkan.
Berbagai kalangan khawa-tir UU Intelijen itu nantinya hanya menjadi alat politik pemerintah untuk bertindak secara semena-mena dalam rangka membungkam lawan politik pemerintah. Apalagi, dalam RUU itu tertera dengan sangat jelas bahwa intelijen adalah lembaga pemerintah, bukan lembaga negara.
Fokus Terorisme
Lahirnya RUU Intelijen tak bisa dilepaskan dari fenomena terorisme. Entah aksi terorisme itu rekayasa atau bukan, pemerintah menganggap UU Terorisme yang ada belum cukup sebagai payung hukum untuk menangani kasus tersebut. Keberadaan RUU Intelijen tersebut berperan menjadi penguat dan pendukung aturan UU terkait terorisme yang memang sudah ada yakni UU Nomor 15 Tahun 2003.
Terorisme yang semula hanya mengarah pada tindak kekerasan, akhir-akhir ini cakupannya diperluas dan digeneralisasi. Ansyaad Mbai dan Hendropriyono yang sering sekali dalam berbagai kesempatan menghubungkan antara terorisme dan upaya penegakan syariah Islam.
Aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh simpatisan partai politik maupun masyarakat umum tak pernah dikatakan sebagai teror. Padahal korban dan dampaknya sama, bahkan jauh lebih besar.
Cukup berasalan bila ada yang menduga, RUU ini ditujukan secara khusus untuk mencegah bangkitnya Islam di Indonesia, paling tidak membendung arus Islamisasi atau yang sering disebut orang anti Islam sebagai radikalisasi. Melalui UU ini, gerakan Islam bisa diberangus atas nama stabilitas dan keamanan negara.
Menurut juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia M Ismail Yusan-to, itu sangat mungkin dilakukan. Caranya pun mudah. ”Bikin dulu opini bahwa pejuang syariah dan khilafah mengganggu atau mengancam keamanan nasional, karenanya mereka harus dianggap sebagai 'musuh dalam negeri'. Maka absahlah kalau mereka kemudian ditangkap. Canggih, kan?” katanya.
Ketua Lajnah Siasiyah DPP HTI Harist Abu Ulya meminta umat Islam mewaspadai upaya-upaya penguatan legal frame (regulasi) untuk dijadikan alat menggencet atau bahkan mengeliminasi Islam dan kaum Mus-limin melalui bendera “War on terrorism”. Mengapa? Sebab, sebagian pihak pemerintah sudah tidak lagi obyektif menyikapi persoalan terorisme di Indonesia. Ini sama persis dengan kejadian di zaman Orda Baru, Islam dianggap sebagai musuh negara dan disebut sebagai ekstrim kanan.
Akankah motif ini yang mendasari lahirnya RUU intelijen? Lihat saja![] humaidi
Pusaran Global War on Terrorism
Pasca tragedi WTC 11 September, Amerika Serikat menggelar program Global War on Terrorism (GWOT). Negara adidaya itu tidak sendiri. AS mengajak—dengan memaksa—negara lain untuk ikut serta di dalamnya. Yang tidak ikut dianggap melawan Amerika dan mendukung teroris.
Siapa sebenarnya teroris yang dimaksud? Jawabnya: Islam. Lihat saja pernyataan Presiden George W Bush—seperti dilansir BBC 16/09/2001, “This Crusade, this war on terrorism, is going to take a along time (Perang Salib ini, perang melawan terorisme, akan memakan waktu yang lama)”. Bush juga pernah mengatakan, ”Kaum militan percaya dengan mengontrol satu negara akan menggerakkan masa umat Muslim, dan memberikan kemampuan buat mereka untuk menggulingkan seluruh pemerintahan moderat di daerah tersebut dan mendirikan sebuah imperium Islam radikal yang terbentang dari Spanyol hingga ke Indonesia.”
Ada kekhawatiran besar di Barat yang kafir terhadap fenomena kebangkitan Islam baik di dunia Barat maupun Timur. Bagaimana pun arus Islam ini harus dibendung karena bisa membahayakan eksistensi Barat khususnya di dunia Islam.
Indonesia pun tak mau ketinggalan. Densus 88 dibentuk dengan bantuan dana dari Amerika dan Australia. UU Terorisme pun disusun. Setelah itu dibentuk Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) yang banyak diisi oleh orang-orang Densus 88. Proyek deradikalisasi pun dilakukan. Tapi itu belum dianggap cukup. Mereka menginginkan satu lagi, UU Intelijen.
Tujuannya? Anda tahu sendiri.[] emje.
Sumber : www.mediaumat.com
Saatnya Khilafah Memimpin Dunia
Sabtu, 02 Juli 2011
Sabtu, 23 April 2011
‘BANGKITNYA INTELEKTUAL MUSLIM’
‘War on Terrorism’
9/11 merupakan momen masyarakat dunia mengingat aksi heroik pemuda muslim yang dengan berani berhasil menabrak gedung WTC yang kemudian meluluh lantahkan gedung yang berisi ribuan warga Amerika.
Begitulah kira-kira skenario yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat dunia. Sungguh sebuah perdebatan yang sangat panjang ketika kita membicarakan dan mempertanyakan ‘ Benarkah para pemuda Muslim yang meluluh lantahkan gedung tersebut dan menghancurkannya?’ ataupun ‘ Benarkah Islam mengajarkan kekerasan?’. Tapi satu hal yang ingin saya sampaikan, orang-orang tertentu ingin menyesatkan opini tentang Islam, mereka ingin memberikan gambaran buruk tentang Islam, mereka tidak akan berhenti sampai Islam benar-benar hancur karenanya.
Masyarakat dunia benar-benar merasakan hal itu, khususnya mereka yang baru mengenal Islam, mereka yang sangat awam dengan Islam, bahkan tidak sedikit orang Islam sendiri yang terpengaruh dengan propaganda menyesatkan ini, mereka lantas mengambil seluruh apa yang digambarkan media tentang Islam, mereka lantas mencitrakan Islam menurut pandangan yang tidak berdasarkan objektivitas dan kebenaran. Mereka tidak melihat Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi semesta alam, mereka tidak melihat Islam sebagai agama yang dapat memecahkan seluruh problem kehidupan, bahkan mereka tidak melihat bahwa Islamlah satu-satunya agama yang dapat membebaskan dari hegemoni dan penjajahan kaum kufar yang dengan keagungannya Islam dapat membawa manusia dari kegelapan menuju terangnya kehidupan dunia dan akhirat.
Begitulah kira-kira gambaran tentang media yang sangat berbahaya, yang dapat membuat kebenaran menjadi salah, membuat yang haq menjadi bathil, membuat manusia menjadi tidak dapat mengenali hakikat kebenaran. Meskipun tidak dapat kita pungkiri bahwa tidak seluruhnya apa yang dihasilkan media itu buruk dan menyesatkan, tetapi harus kita katakan bahwa opini ataupun propaganda media mengenai Islam tidaklah sesuai dengan apa yang seharusnya mereka katakan. Banyak para pengamat yang memprediksikan bahwa Islam akan mendapat sentimen dan perlakuan buruk dari negeri-negeri dimana Islam menjadi minoritas, seperti Eropa, Australia dan Amerika. Memang hal itu terjadi, banyak kaum muslim yang mendapat perlakuan yang diskriminatif, mendapat perlakuan yang tidak adil dari para penguasa negeri kufar. Di Denmark, masyarakat Islam dilarang mendirikan menara masjid. Di Jerman, pemuda muslim dilarang untuk melakukan shalat. Di Perancis, akhwat tidak mendapat dispensasi ketika pelajaran berenang. Di Inggris, memakai burqa dilarang. Di Amerika banyak pamflet-pamflet yang berisi hinaan tentang Islam, bahkan aksi pembakaran al-Qur’an yang banyak menuai kontroversi, akhirnya tetap dilakukan dan banyak lagi perlakuan yang diskriminatif terhadap Islam.
Tapi disisi lain, ada fenomena yang seharusnya menjadi pelajaran bagi kaum muslim, sebuah hikmah yang khusus Allah sediakan bagi orang-orang yang berfikir, yang mampu menangkap terang benderangnya agama yang telah Allah ridhoi. Menurut sebuah survey, kaum muslim di Amerika mengalami kenaikan yang sangat pesat, bahkan menjadi Negara dengan perkembangan Islam yang paling cepat didunia. Mengapa hal ini bisa terjadi?? Bukankah Islam telah mendapat perlakuan yang buruk dan Islam dicitrakan sebagai agama yang mengajari kekerasan?? Mengapa Islam bisa tumbuh dengan pesat ditengah-tengah kehidupan Amerika yang menganut ideologi kapitalis-sekuler?? Jawabannya adalah karena rakyat Amerika mempunyai satu hal yang tidak dimiliki oleh masyarakat dunia umumnya, yaitu objektivitas. Hal ini dikarenakan latar belakang pendidikan mereka yang tinggi, sehingga ketika mereka mendapatkan sebuah opini, mereka tidak lantas mengambil opini yang mereka lihat, dengar ataupun mereka diskusikan, tetapi mereka lantas mencari referensi sendiri, sehingga mereka dapat menentukan sendiri informasi sebelumnya yang mereka dapatkan dari media. Implikasi lain dalam fenomena ini adalah larisnya al-Qur’an sebagai referensi yang paling banyak dicari dan menjadi best seller di Amerika.
Oleh karena itu, rakyat Amerika melihat sudut pandang Islam dari sudut pandang yang benar, karena ketika pemikiran dan pandangan manusia dituntun oleh akalnya, maka taufik dan hidayah akan Allah hujamkan bagi orang-orang yang memang tujuannya mencari kebenaran, bukan untuk kepentingan apapun selain kebenaran. Inilah hikmah yang dapat kita pelajari dari rakyat Amerika, ketika sebuah opini terlontar melalui media, maka tidak sepantasnya kita menelan bulat-bulat apa yang dikatakan oleh media, karena media bukanlah standar kebenaran, media bukanlah kitab suci yang dijadikan standar bagi baik atau buruknya sesuatu. Sebenarnya ini bukanlah hal baru dalam pendidikan dan kode etik umat Islam, karena jauh berabad-abad lamanya, umat Islam sudah dididik bagaimana mereka memproses informasi yang mereka dapatkan. Bahkan didalam sebuah hadist dikatakan bahwa umat Islam ketika mendapatkan informasi atau kabar dari seorang munafik sekalipun, selama hal yang disampaikan adalah kebenaran, maka haram hukumnya menolak perkara tersebut. Atau sebuah nasihat dari sahabat nabi Muhammad SAW, Ali RA, ia berkata” dengarlah apa yang disampaikan, dan jangan melihat siapa yang menyampaikan”. Hal ini mengisyaratkan, bahwa objektivitas adalah sebuah sikap yang harus dimiliki oleh umat Islam khususnya. Karena itu, keberanian untuk menimbang-nimbang sesuatu menurut akal pikiran yang terbebas dari segala kesalahan.
Wallahu a’lam bi ashsawab.
Ditulis Oleh : Mustafa ALi
Sabtu, 12 Juni 2010
Download Lagu Naiak Saminggu - Edy Cotok
NAIAK SAMINGGU - EDI COTOK
Kok jadi amak baminantu
Balikan sofa jo kulambu
Aleh lantai lapiak biludu
Lamari kaco nan tigo pintu (2x)
Buek alek jan tangguang-tangguang mak
Tujuah hari dalam saminggu
Undang sado urang di kampuang
Tulak jo jariang gulai paku (2x)
Usah kalah wak jo urang
Bulan madu pai ka japang
Kok habih tiket kapa tabang
Bali kuricih si kapa loyang (2x)
Awak si anu kato urang
Mamak Lareh ayahku Damang
Sagalo gadai alah di pagang
Parak karambie jo parak pisang
Untuk download lagunya klik disini aja Edy Cotok - Naiak Saminggu
Selasa, 16 Februari 2010
Free Download lagu Mafia - Pemujamu
Kalian pasti pada nyari lagu mafia yang judulnya pemujamu kan? awalnya ku sempet nyari juga tapi gak nemu-nemu. ada juga yang ketemu tapi gak bisa dibuka. akhirnya ku dapetin dari teman ku yang dari padang. untuk mendownload lagunya klik di sini
mafia-pemujamu
semoga beruntung..!
Mafia – Pemujamu
Ketika kau tertawa ku pandang dengan pasti
Oh dirimu menarik hati … ku
Dan biarkan ku menatapmu
Dengan perasaan ku
Yang menggebu tiada henti
Andaikan engkau mengerti
Perasaanku saat ini
Namun engkau tak mengerti itu …
Aku pemujamu di sini
Yang tak engkau kenali
Sedikitpun sepercikpun kini
Dan biarkan ku menatapmu
Dengan perasaan ku
Yang menggebu tiada henti
Andaikan engkau mengerti
Perasaanku saat ini
Namun engkau tak mengerti itu …
Menyusuri ruang hatimu yang tebal
Tak dapat ku sentuh
Semua ini hanyalah angan – angan ku
Yang terlalu jauh
Andaikan engkau mengerti
Perasaanku saat ini
Namun engkau tak mengerti itu …
Menyusuri ruang hatimu yang tebal
Tak dapat ku sentuh
Semua ini hanyalah angan – angan ku
Yang terlalu jauh
Ououoh.. tak adakah filling dirimu
Saat aku mencoba merayu
Semua ini hanyalah angan – angan ku
Yang terlalu jauh
Kamis, 04 Februari 2010
Proses Produksi Tune Up & Penerangan
2.4 PROSES PENGERJAAN
2.4.1 Tune-up
Tune Up mesin bensin 4 langkah 4 silinder yaitu suatu tindakan untuk mengembalikan peforma mesin ke peforma normal atau standar.
1. Analisa awal
a). Memeriksa RPM
- menghidupkan mesin
- memeriksa rpm menggunakan Multifungtion Tester
- memasang kabel probe (+) Multifungtion Tester ke terminal (-) coil
- memasang kabel probe (-) Multifungtion Tester ke masa
- memindahkan tombol fungsi ke skala Tacho untuk mesin 4 silinder
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 700-1500 Rpm
- Apabila hasil pengukuran tidak sesuai lakukan penyetelan campuran bahan bakar,dengan cara memutarkan skrup penyetel campuran bahan bakar menggunakan obeng (-)
b). Memeriksa sudut Dwell
- memeriksa sudut dwell menggunakan Multifungtion tester
- memasang kabel probe (+) Multifungtion Tester ke terminal (-) coil
- memesang kabel probe (-) Multifungtion Tester ke masa
- memindahkan tombol fungsi ke skala dwell
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi: 56o 6o
- Apabila sudut dwell tidak sesuai dengan spesifikasi,maka lakukan penyetelan celah platina
- Renggangkan platina,apabila celah terlalu rapat dan rapatkan apabila terlalu renggang
c). memeriksa titik pengapian
- memeriksa titik pengapian menggunakan timing light
- memasang kabel (+) Timing Light Ke terminal (+) batere
- memasang kabel (-) Timing light ke terminal (-) batere
- memasang sensor ke kabel busi no 1
- menekan saklar Timing light ke posisi on
- mengarahkan cahaya Timing light ke pulley,kemudian melihat titik pengapian yang tertera pada block mesin yang sejajar dengan cowakan pada pulley
- apabila titik pengapian terlalu cepat putarkan distributor searah putaran rotor,apbila terlalu lambat atur putar distributor berlawanan putaran rotor
2. memeriksa batere
a). memeriksa terminal batere
- memeriksa terminal + dan –
- memeriksa terminal batere secara visual dari kemungkinan berkarat atau kotor
- apabila terminal kotor atau berkarat bersihkan dengan ampelas
b). memeriksa kondisi rumah batere
- memeriksa kondisi rumah batere secara visual dari kemungkinan retak atau bocor
- ganti batere apabila terdapat kerusakan
c). memeriksa volume elektrolit batere
- memeriksa volume elektrolit dengan cara melihat garis level volume yang tertera pada rumah batere
- tambahkan eektrolit apabila berkurang
d). memeriksa teggangan batere
- memeriksa tegangan batere menggunakan multi tester
- menggeserkan tombol fungsi ke skala pemeriksaan tegangan DC 50
- mengkalibrasi multi tester
- memasang probe (+) multi tester ke terminal (+) batere
- memasang probe (-) multi tester ke terminal (-) batere
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan skala penunjuk
e). memeriksa arus batere
- memeriksa arus batere menggunakan bateri tester
- memasang kabel (+) bateri tester ke terminal (+) batere
- memasang kabel (-) bateri tester ke terminal (-) batere,kemudian tahan beberapa detik sambil melihat hasil pengukuran pada skala penunjuk
f). memeriksa berat jenis
- memeriksa berat Jenis menggunakan hydrometer
- membuka tutup lubang ventilasi
- memasukan hydrometer ke lubang ventilasi
- kemudian pompa hydrometer sampai elektrolit masuk ke hydrometer
- membaca hasil pengukuran dengan melihat angka yang tertera pada hydrometer
- sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 1,25 - 1,27
3. memeriksa dan menyetel celah katup
- membuka tutup silinder head
- memutarkan pulley menggunakan kunci ring 19 mm
- memposisikan cowakan pulley sejajar dengan 0o yang tertera pada block mesin
- memeriksa top mesin
top 1
- katup yang sedang bebas yaitu no 1 2 3 5
- memeriksa celah katup yang bebas menggunakan feller gauge
- melonggarkan mur pengunci menggunakan kunci ring 12 mm
- memasang feller gauge pada celah katup sesuai dengan ukuran standar
- ukuran celah katup standar Toyota kijang 5K
saat dingin ; katup in : 15 mm
katup ex : 25 mm
saat panas ; katup in : 20mm
katup ex : 30 mm
- menyetel celah katup dengan memutarkan skrup menyetel menggunakan obeng(–)
- setelah ukurannya sesuai tahan obeng pada posisinya,kemudian kencangkan kembali mur pengunci menggunakan kunci ring
- memeriksa kembali celah katup
- Lakukan langkah-langkah tersebut pada masing-masing katup
- Kemudian putarkan pulley sebesar 360o menggunakan kunci ring 19 mm
Top 4
- Katup yang sedang bebas yaitu no 4 6 7 8
- Memeriksa celah katup yang bebas menggunakan feller gauge
- Melonggarkan mur pengunci menggunakan kunci ring 12 mm
- memasang feller gauge pada celah katup(sesuaikan dengan ukuran standar)
- menyetel celah katup dengan memutarkan skrup penyetel menggunakan obeng –
- setelah sesuai kencangkan kembali mur pegunci menggunakan kunci ring
- memeriksa kembali celah katup
- lakukan langkah tersebut pada masing-masing katup
- setelah semua celah katup di stel pasang kembali tutup silinder head
4.Memeriksa kabel tegangan tinggi
- Melepas keempat kabel busi
a). Memeriksa kondisi kabel
- memeriksa kondisi kabel secara visual dari kemungkinan retak atau rusak
- memeriksa terminal kabel secara visual dari kemungkinan kotor atau berkarat
- bersihkan kabel apabila terdapat kotoran pda terminal kabel
b). memeriksa tahanan kabel tegangan tinggi
- mengukur tahan kabel tegangan tinggi menggunakan multi tester
- menggeser tombol fungsi multi tester keposisi skala 1 KΩ
- melakukan kalibrasi awal dengan cara memutarkan skrup penyetel sampai jarum penunjuk pada posisi nol
- kemudian kalibrasi akhir dengan cara menghubungkan kedua probe dan menyetel jarum penunjuk sampai ke posisi nol
- setelah di kalibrasi ,kemudian hubungkan ke dua probe multi tester ke terminal kabael
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 25 kΩ/kabel
5. memeriksa coil
a). memeriksa tahanan coil primer
- memeriksa tahanan coil primer menggunakan multi tester
- menggeser tombol fungsi multi tester ke skala x 1Ω
- memasng kabel probe (+) multi tester ke terminal (+)
- memasang kabel probe (-) multi tester ke terminal (-)
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi :
saat dingin : 1,35 - 2,09 Ω
saat panas : 1,71 - 2,46 Ω
b). memeriksa tahanan coil sekunder
- memeriksa tahanan coil sekunder menggunakan multitester
- menggeserkan tombol fungsi ke skala 1 kΩ
- memasang probe (+)/(-) multitester ke terminal (+)/(-) coil
- memasang probe (+)/(-) multi tester ke terminal (+)/(-) coil
- memebaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang ditunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi:
Saat dingin : 8,50 - 14,5 kΩ
Saat panas : 10,1 - 17,1 kΩ
6. memeriksa tutup distributor
- memeriksa kondisi tutup distri butor secara visual
- memeriksa terminal-terminal pada tutup distributor,bersihkan apabila terdapat kotoran atau karat
7. memeriksa rotor
- memeriksa kondisi rortor secara visual dari kamungkinan kotor atau terbakar
8. memeriksa dan menyetel celah platina
- memeriksa kontak poin dari kemungkinan kotor atau aus
- Memposisikan rubbing block atau ebonite pada puncak cam dengan cara memutarkan pulley menggunakan kunci ring
- melonggarkan kedua baut penyangga platina menggunakan obeng (+)
- memasang feller gauge pada kontak poin
Spesifikasi : 0,40 mm
- kemudian menyetel celah platina dengan menggeser-geserkan cowakan penyetel platina menggunakan obeng –
- setelah sesuai tahan obeng pada posisi setelan
- kemudian kencangkan kembali mur-mur pengunci menggunakan obeng (+)
- lepas obeng penyetel
- memeriksa kembali celah platina
9. memeriksa dan menyetel celah busi
- melepas keempat busi dari dudukannya
- memeriksa secara visual kondisi semua busi dari kemungkinan kotor atau terbakar
- memeriksa celah busi
- menyetel celah busi menggunakan feller gauge
Spesifikasi : 0,7-0,9 mm
- menyetel busi dengan cara merapatkan atau merenggangkan elektroda menggunakan penyetel
10. memeriksa tekanan kompresi
a). memeriksa tekanan kompresi tanpa gas
- memeriksa tekanan kompresi menggunakan compression tester
- memasang compression tester pada lubang dudukan busi
- kemudian start engine sampai hitungan tiga detik
- membaca hasil pengukuran,kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 8 – 10 Kg/cm2
- lakukan langkah-langkah tersebut pada masing-masing silinder
b). memeriksa tekanan kompresi dengan di gas
- memasang kompresion tester pada lubang dudukan busi
- memposisikan pedal gas hingga throttle valve terbuka penuh
- kemudian start engine sampai hitungan tiga detik
- membaca hasil pengukuran dan sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 10 – 12,5 Kg/cm2
- lakukan kembali langkah-langkah tersebut pada masing-masing silinder
- perbandingan tiap-tiap silinder 1 Kg/cm2
- setelah selesai lepas kembali compression tester dari lubang dudukan busi
11. memeriksa system pelumas
- memeriksa kualitas minyak pelumas
- memeriksa volume minyak pelumas dengan cara membersihkan stick pengontrol volume minyak pelumas
- kemudian memasukan kembali stik pengontrol minyak pelumas kedalam carter
- kemudian cabut dan periksa volume minyak pelumas melalui level pada stick pengontrol minyak pelumas
12. Memeriksa system pendingin
a). Memeriksa volume air pendingin
- memeriksa volume air pendingin dengan cara melihat level volume air pendingin pada tanki reservoir
b). Memeriksa kebocoran-kebocoran system pendingin
- memeriksa kebocoran system pendingin menggunakan radiator cup tester
- membuka tutup radiator
- pastikan volume air pendingin pada level penuh
- pasanglah radiatot cup tester pada lubang dudukan tutup radiator
- kemudian pompa radiator cup tester sampai tekanan maksimal 20 PSI
- periksa kebocoran – kebocoran pada system pendingin
- setelah selesai lepas kembali radiator cup tester
- kemudian pasang kembali tutp radiator
13. Memeriksa system bahan bakar
a). Memeriksa fuel filter
- melihat kotoran yang ada pada fuel filter
- jika ada kotoran pada fuel filter maka dibersihkan
- apabila tidak bias dibersihkan lebih baik diganti
b).memeriksa saringan udara
- tutup saringan udara dibuka dengan menggunakan tangan
- saringan dilepaskan dari dudukannya
- kemudian saringan dibersih kan menggunakan air gun atau kompresor
- jika keadaan saringan udara sudah tidak layak di pakai lebih baik saringan udara diganti
- kemudian saringan udara dan tutupnya dipasang kembali
14. Analisa akhir
a). Memeriksa rpm
- menghidupkan mesin
- memeriksa rpm menggunakan Multifungtion Tester
- memasang kabel probe (+) Multifungtion Tester ke terminal (-) coil
- memasang kabel probe (-) Multifungtion Tester ke masa
- memindahkan tombol fungsi ke skala Tacho untuk mesin 4 silinder
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 700-1500 Rpm
- Apabila hasil pengukuran tidak sesuai lakukan kembali penyetelan campuran bahan bakar,dengan cara memutarkan skrup penyetel campuran bahan bakar
b). Memeriksa sudut Dwell
- memeriksa sudut dwell menggunakan Multifungtion tester
- memasang kabel probe (+) Multifungtion Tester ke terminal (-) coil
- memesang kabel probe (-) Multifungtion Tester ke masa
- memindahkan tombol fungsi ke skala dwell
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi: 56o 6o
- Apabila sudut dwell tidak sesuai dengan spesifikasi,maka lakukan penyetelan celah platina
- Renggangkan platina,apabila celah terlalu rapat dan rapatkan apabila terlalu renggang
c). memeriksa titik pengapian
- memeriksa titik pengapian menggunakan timing light
- memasang kabel (+) Timing Light Ke terminal (+) batere
- memasang kabel (-) Timing light ke terminal (-) batere
- memasang sensor ke kabel busi no 1
- menekan saklar Timing light ke posisi on
- mengarahkan cahaya Timing light ke pulley,kemudian melihat titik pengapian yang tertera pada block mesin yang sejajar dengan cowakan pada pulley
- apabila titik pengapian terlalu cepat putarkan distributor searah putaran rotor,apbila terlalu lambat atur putar distributor berlawanan putaran rotor
2.4.2 KELISTRIKAN
Proses Jasa
System penerangan adalah salah satu system yang berfungsi sebagai pemberi aba-aba/isyarat kepada kendaraan lain yang yang berada di depan maupun di belakang,karena tanpa system penerangan, pengendara tidak bisa memberi aba-aba atau isyarat kepada pengendara lain.
Maka dari itu system penerangan sangat penting bagi kenyamanan dan keselamatan pengendara, jadi system penerangan harus dirawat dan di perbaiki secara berkala, komponen yang biasanya diperiksa :
1) memeriksa lampu kepala
Lampu kepala yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk menerangi jalan, disaat kendaraan gelap, maupun sebagai isyarat apabila pengendara akan mendahului.
Cara memeriksa :
Lampu jarak jauh / Dim
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (H) pada lampu kepala dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala maka lampu harus dig anti.
Lampu jarak dekat
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (L) pada lampu kepala dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
2). memeriksa Lampu Kota
Lampu kota yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk menerangi jalan, di saat keadaan pada saat senja.
Cara memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada lampu kota dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
3) Memeriksa Lampu Sein
Lampu sein yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk memberi aba-aba kepada pengendara lain jika kendaraan tersebut akan berbelok ke kanan atau ke kiri.
Cara Memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada lampu sein dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
Memeriksa Flosser :
Flosser yaitu, suatu alat yang digunakan pada lampu sein yang fungsinya mengedipkan lampu sein. Cara memeiksanya, member arus (+) accu ke terminal (X) Flosser, dan terminal (L) Flosser di hubungkan ke terminal (+) lampu dan (-) lampu dihubungkan ke body. Bila lampu beredip Flosser masih dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak berkedip maka sudah rusak dan harus dig anti.
4). Memeriksa Lampu Rem
Lampu rem yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk memberi aba-aba kepada pengendara lain yang berada di belakang jika kendaraan tersebut akan memperlambat atau akn berhenti.
Cara Memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada lampu rem dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
Memeriksa swith yang berhubungan dengan pedal rem karena lampu rem menyala akibat pedal rem di injak. Cara memeriksa, gunakan multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu menempatkan jamper (+) ke kutub (+) swith dan jemper (-) ke kutub (-) swith, kemudian menekan swith, apabila ada hubungan swith masih baik, dan jika tidak ada hubungan swith sudah rusak dan perlu di ganti.
5) Memeriksa Lampu Atret
Lampu atret yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk memberi aba-aba kepada pengendara lain yang berada di belakang jika kendaraan tersebut akan bergerak mundur.
Cara memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada lampu atret dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
Memeriksa swith yang berhubungan dengan porseneling, karena lampu atret menyala akibat porseneling di gerakan ke posisi R. Cara memeriksa, gunakan multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu menempatkan jamper (+) ke kutub (+) swith dan jemper (-) ke kutub (-) swith, kemudian menekan swith, apabila ada hubungan swith masih baik, dan jika tidak ada hubungan swith sudah rusak dan perlu di ganti.
6) Memeriksa Klakson
Klakson yaitu, suatu alat yang berfungsi sebagai pemberi isyarat berupa suara kepada pengendara lain dan kepada orang yang berada di depan.
Cara Memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu klakson dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada klakson dan arus (-) accu ke terminal (-) klakson. Jika klakson bunyi maka klakson dalam keadaan baik, dan jika klakson tidak bunyi klakson harus di ganti.
Memeriksa Knop berfungsi dengan menekannya karena klakson akan bunyi akibat knop di tekan. Cara memeriksa, gunakan multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu menempatkan jamper (+) ke kutub (+) knop dan jemper (-) ke kutub (-) knop, kemudian menekan knop, apabila ada hubungan knop masih baik, dan jika tidak ada hubungan knop sudah rusak dan perlu di ganti.
G) Lain-lain
1. Memeriksa Accu
a) Memeriksa volume air accu,apabila volume air accu kurang maka tambahkan air accu destilasi sampai batas maksimum.
b) Memeriksa kualitas air accu,apabila air accu keruh atau kotor maka gantilah air accu dengan air accu yang baru.
c) Memeriksa strom, apabila arus lemah maka accu harus di cas.
d) Apabila kerusakan pada body accu sudah parah, maka accu harus dig anti.
2. Memeriksa Sikring
Gunakan Multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu menempatkan jamper (+) ke salah satu kutub sikring dan jemper (-) kesalah satu kutub yang lain, apabila ada hubungan sikring masih baik, dan jika tidak ada hubungan sikring sudah rusak dan perlu di ganti.
3. Memeriksa Kontaktor
Gunakan Multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu mencari terminal in dan out sampai di temukan. Apabila sudah di temukantetapi tidak ada hubungan maka pada komutator ada yang putus pada kabel, bila kabel putus sambungkan dengan isolasi, apabila putusnya pada PBC maka harus di solder.
4. Memeriksa Rellay
Member arus yang berbeda antara terminal 85 dengan terminal 86, jika relay bersuara ``klik’’ maka rellay dalam keadaan baik, dan jika tidak ada suara rellay sudah rusak dan harus diganti.
PERAKITAN SISTEM PENERANGAN
Pertama-tama memasukan arus (+) accu ke terminal antara terminal (B) dengan (ON) pada kunci kontak, dengan mencari terminal tersebut dengan multi tester. Setelah terminal (B) dan (ON) di temukan, terminal (ON) pada kunci kontak dihubungkan ke sikring, dan arus (-) accu di hubungkan ke body.
A. Perakitan Lampu Kepala
1) Lampu Jarak Dekat
Mencari terminal in (C) pada saklar kombinasi, memindahkan saklar dari off ke lampu jarak dekat. Mencari terminal antara terminal in (C) dengan terminal out (LO) dengan alat mutlti tester. Apabila terminal sudah di temukan, maka terminal in (C) di beri arus dari sikring dan terminal out (LO) di hubungkan ke terminal 85 rellay,terminal 30 diberi arus dari sikring, terminal 86 di hubungkan dengan body, terminal 87 rellay di hubungkan ke terminal lampu jarak dekat (L).
2) Lampu Jarak Jauh
Memindahkan saklar dari lampu jarak dekat ke lampu jarak jauh, mencari terminal out (HI) dengan alat multi tester dengan cara jemper (+) ke terminal in (C) dan jemper (-) mencari terminal out (HI). Apabila terminal sudah di temukan, terminal out (HI) dihubungkan dengan terminal 85 rellay, terminal 30 di beri arus dari sikring, terminal 86 di hubungkan dengan body, dan terminal 87 rellay di hubungkan ke terminal lampu jarak jauh (L).
B. Perakita Lampu Sein
1) Menghubungkan arus dari sikring kerminal (X) flosser.
2) Lampu sein kiri
Memindahkan saklar lampu sein kea rah kiri / atas,mencari terminal antara terminal in (D) dengan terminal out (LF), apabila sudah di temukan, terminal in (D) di beri arus dari terminal (L) flosser dan terminal out (LF) dihubungkan ke terminal lampu sein bagian kiri (SL) lalu di paralelkan dengan lampu sein kiri belakang.
3) Lampu sein kanan
Memindahkan saklar lampu sein kearah kanan / bawah,mencari terminal out (RI), dengan cara jemper (+) ditempatkan di terminal in (D) da jemper yang satunya lagi mencari terminal out (RI), apabila sudah di temukan, terminal out (RI) dihubngkan ke terminal lampu sei bagian kanan (SR) lalu di paralelkan dengan lampu sein kanan belakang.
C. Perakitan Lampu Kota
Memindahkan saklar ke lampu kota, mencari terminal in (E) dan terminal out (K). apabila sudah di temukan, maka terminal in (E) di beri arus dari sikring dan terminal out (K) di hubungkan ke terminal lampu (KT) lalu di paralelkan ke semua terminal lampu kota (KT).
D. Perakitan Klakson
1) Memberikan arus sikring ke knop,lalu dari knop di hubungkan ke terminal 85 rellay.
2) Terminal 30 di beri arus dari sikring, terminal 86 di hubungkan dengan body, dan terminal 87 rellay di hubungkan ke terminal (+) klakson, dan terminal (-) klakson di hubungkan ke body.
E. Perakitan Lampu Rem
Menghubungkan arus dari sikring ke swith lampu rem. Lalu dari swith di hubungkan ke terminal lampu rem (R) kemudian di paralelkan ke lampu rem yang lain.
F. Perakitan Lampu Atret
Menghubungkan arus dari sikring ke swith lampu atret. Lalu dari swith di hubungkan ke terminal lampu atret (A) kemudian di paralelkan ke lampu atret yang lain.
G. Keterangan : Terminal (-) lampu di hubungkan pada body.
2.4.1 Tune-up
Tune Up mesin bensin 4 langkah 4 silinder yaitu suatu tindakan untuk mengembalikan peforma mesin ke peforma normal atau standar.
1. Analisa awal
a). Memeriksa RPM
- menghidupkan mesin
- memeriksa rpm menggunakan Multifungtion Tester
- memasang kabel probe (+) Multifungtion Tester ke terminal (-) coil
- memasang kabel probe (-) Multifungtion Tester ke masa
- memindahkan tombol fungsi ke skala Tacho untuk mesin 4 silinder
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 700-1500 Rpm
- Apabila hasil pengukuran tidak sesuai lakukan penyetelan campuran bahan bakar,dengan cara memutarkan skrup penyetel campuran bahan bakar menggunakan obeng (-)
b). Memeriksa sudut Dwell
- memeriksa sudut dwell menggunakan Multifungtion tester
- memasang kabel probe (+) Multifungtion Tester ke terminal (-) coil
- memesang kabel probe (-) Multifungtion Tester ke masa
- memindahkan tombol fungsi ke skala dwell
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi: 56o 6o
- Apabila sudut dwell tidak sesuai dengan spesifikasi,maka lakukan penyetelan celah platina
- Renggangkan platina,apabila celah terlalu rapat dan rapatkan apabila terlalu renggang
c). memeriksa titik pengapian
- memeriksa titik pengapian menggunakan timing light
- memasang kabel (+) Timing Light Ke terminal (+) batere
- memasang kabel (-) Timing light ke terminal (-) batere
- memasang sensor ke kabel busi no 1
- menekan saklar Timing light ke posisi on
- mengarahkan cahaya Timing light ke pulley,kemudian melihat titik pengapian yang tertera pada block mesin yang sejajar dengan cowakan pada pulley
- apabila titik pengapian terlalu cepat putarkan distributor searah putaran rotor,apbila terlalu lambat atur putar distributor berlawanan putaran rotor
2. memeriksa batere
a). memeriksa terminal batere
- memeriksa terminal + dan –
- memeriksa terminal batere secara visual dari kemungkinan berkarat atau kotor
- apabila terminal kotor atau berkarat bersihkan dengan ampelas
b). memeriksa kondisi rumah batere
- memeriksa kondisi rumah batere secara visual dari kemungkinan retak atau bocor
- ganti batere apabila terdapat kerusakan
c). memeriksa volume elektrolit batere
- memeriksa volume elektrolit dengan cara melihat garis level volume yang tertera pada rumah batere
- tambahkan eektrolit apabila berkurang
d). memeriksa teggangan batere
- memeriksa tegangan batere menggunakan multi tester
- menggeserkan tombol fungsi ke skala pemeriksaan tegangan DC 50
- mengkalibrasi multi tester
- memasang probe (+) multi tester ke terminal (+) batere
- memasang probe (-) multi tester ke terminal (-) batere
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan skala penunjuk
e). memeriksa arus batere
- memeriksa arus batere menggunakan bateri tester
- memasang kabel (+) bateri tester ke terminal (+) batere
- memasang kabel (-) bateri tester ke terminal (-) batere,kemudian tahan beberapa detik sambil melihat hasil pengukuran pada skala penunjuk
f). memeriksa berat jenis
- memeriksa berat Jenis menggunakan hydrometer
- membuka tutup lubang ventilasi
- memasukan hydrometer ke lubang ventilasi
- kemudian pompa hydrometer sampai elektrolit masuk ke hydrometer
- membaca hasil pengukuran dengan melihat angka yang tertera pada hydrometer
- sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 1,25 - 1,27
3. memeriksa dan menyetel celah katup
- membuka tutup silinder head
- memutarkan pulley menggunakan kunci ring 19 mm
- memposisikan cowakan pulley sejajar dengan 0o yang tertera pada block mesin
- memeriksa top mesin
top 1
- katup yang sedang bebas yaitu no 1 2 3 5
- memeriksa celah katup yang bebas menggunakan feller gauge
- melonggarkan mur pengunci menggunakan kunci ring 12 mm
- memasang feller gauge pada celah katup sesuai dengan ukuran standar
- ukuran celah katup standar Toyota kijang 5K
saat dingin ; katup in : 15 mm
katup ex : 25 mm
saat panas ; katup in : 20mm
katup ex : 30 mm
- menyetel celah katup dengan memutarkan skrup menyetel menggunakan obeng(–)
- setelah ukurannya sesuai tahan obeng pada posisinya,kemudian kencangkan kembali mur pengunci menggunakan kunci ring
- memeriksa kembali celah katup
- Lakukan langkah-langkah tersebut pada masing-masing katup
- Kemudian putarkan pulley sebesar 360o menggunakan kunci ring 19 mm
Top 4
- Katup yang sedang bebas yaitu no 4 6 7 8
- Memeriksa celah katup yang bebas menggunakan feller gauge
- Melonggarkan mur pengunci menggunakan kunci ring 12 mm
- memasang feller gauge pada celah katup(sesuaikan dengan ukuran standar)
- menyetel celah katup dengan memutarkan skrup penyetel menggunakan obeng –
- setelah sesuai kencangkan kembali mur pegunci menggunakan kunci ring
- memeriksa kembali celah katup
- lakukan langkah tersebut pada masing-masing katup
- setelah semua celah katup di stel pasang kembali tutup silinder head
4.Memeriksa kabel tegangan tinggi
- Melepas keempat kabel busi
a). Memeriksa kondisi kabel
- memeriksa kondisi kabel secara visual dari kemungkinan retak atau rusak
- memeriksa terminal kabel secara visual dari kemungkinan kotor atau berkarat
- bersihkan kabel apabila terdapat kotoran pda terminal kabel
b). memeriksa tahanan kabel tegangan tinggi
- mengukur tahan kabel tegangan tinggi menggunakan multi tester
- menggeser tombol fungsi multi tester keposisi skala 1 KΩ
- melakukan kalibrasi awal dengan cara memutarkan skrup penyetel sampai jarum penunjuk pada posisi nol
- kemudian kalibrasi akhir dengan cara menghubungkan kedua probe dan menyetel jarum penunjuk sampai ke posisi nol
- setelah di kalibrasi ,kemudian hubungkan ke dua probe multi tester ke terminal kabael
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 25 kΩ/kabel
5. memeriksa coil
a). memeriksa tahanan coil primer
- memeriksa tahanan coil primer menggunakan multi tester
- menggeser tombol fungsi multi tester ke skala x 1Ω
- memasng kabel probe (+) multi tester ke terminal (+)
- memasang kabel probe (-) multi tester ke terminal (-)
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi :
saat dingin : 1,35 - 2,09 Ω
saat panas : 1,71 - 2,46 Ω
b). memeriksa tahanan coil sekunder
- memeriksa tahanan coil sekunder menggunakan multitester
- menggeserkan tombol fungsi ke skala 1 kΩ
- memasang probe (+)/(-) multitester ke terminal (+)/(-) coil
- memasang probe (+)/(-) multi tester ke terminal (+)/(-) coil
- memebaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang ditunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi:
Saat dingin : 8,50 - 14,5 kΩ
Saat panas : 10,1 - 17,1 kΩ
6. memeriksa tutup distributor
- memeriksa kondisi tutup distri butor secara visual
- memeriksa terminal-terminal pada tutup distributor,bersihkan apabila terdapat kotoran atau karat
7. memeriksa rotor
- memeriksa kondisi rortor secara visual dari kamungkinan kotor atau terbakar
8. memeriksa dan menyetel celah platina
- memeriksa kontak poin dari kemungkinan kotor atau aus
- Memposisikan rubbing block atau ebonite pada puncak cam dengan cara memutarkan pulley menggunakan kunci ring
- melonggarkan kedua baut penyangga platina menggunakan obeng (+)
- memasang feller gauge pada kontak poin
Spesifikasi : 0,40 mm
- kemudian menyetel celah platina dengan menggeser-geserkan cowakan penyetel platina menggunakan obeng –
- setelah sesuai tahan obeng pada posisi setelan
- kemudian kencangkan kembali mur-mur pengunci menggunakan obeng (+)
- lepas obeng penyetel
- memeriksa kembali celah platina
9. memeriksa dan menyetel celah busi
- melepas keempat busi dari dudukannya
- memeriksa secara visual kondisi semua busi dari kemungkinan kotor atau terbakar
- memeriksa celah busi
- menyetel celah busi menggunakan feller gauge
Spesifikasi : 0,7-0,9 mm
- menyetel busi dengan cara merapatkan atau merenggangkan elektroda menggunakan penyetel
10. memeriksa tekanan kompresi
a). memeriksa tekanan kompresi tanpa gas
- memeriksa tekanan kompresi menggunakan compression tester
- memasang compression tester pada lubang dudukan busi
- kemudian start engine sampai hitungan tiga detik
- membaca hasil pengukuran,kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 8 – 10 Kg/cm2
- lakukan langkah-langkah tersebut pada masing-masing silinder
b). memeriksa tekanan kompresi dengan di gas
- memasang kompresion tester pada lubang dudukan busi
- memposisikan pedal gas hingga throttle valve terbuka penuh
- kemudian start engine sampai hitungan tiga detik
- membaca hasil pengukuran dan sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 10 – 12,5 Kg/cm2
- lakukan kembali langkah-langkah tersebut pada masing-masing silinder
- perbandingan tiap-tiap silinder 1 Kg/cm2
- setelah selesai lepas kembali compression tester dari lubang dudukan busi
11. memeriksa system pelumas
- memeriksa kualitas minyak pelumas
- memeriksa volume minyak pelumas dengan cara membersihkan stick pengontrol volume minyak pelumas
- kemudian memasukan kembali stik pengontrol minyak pelumas kedalam carter
- kemudian cabut dan periksa volume minyak pelumas melalui level pada stick pengontrol minyak pelumas
12. Memeriksa system pendingin
a). Memeriksa volume air pendingin
- memeriksa volume air pendingin dengan cara melihat level volume air pendingin pada tanki reservoir
b). Memeriksa kebocoran-kebocoran system pendingin
- memeriksa kebocoran system pendingin menggunakan radiator cup tester
- membuka tutup radiator
- pastikan volume air pendingin pada level penuh
- pasanglah radiatot cup tester pada lubang dudukan tutup radiator
- kemudian pompa radiator cup tester sampai tekanan maksimal 20 PSI
- periksa kebocoran – kebocoran pada system pendingin
- setelah selesai lepas kembali radiator cup tester
- kemudian pasang kembali tutp radiator
13. Memeriksa system bahan bakar
a). Memeriksa fuel filter
- melihat kotoran yang ada pada fuel filter
- jika ada kotoran pada fuel filter maka dibersihkan
- apabila tidak bias dibersihkan lebih baik diganti
b).memeriksa saringan udara
- tutup saringan udara dibuka dengan menggunakan tangan
- saringan dilepaskan dari dudukannya
- kemudian saringan dibersih kan menggunakan air gun atau kompresor
- jika keadaan saringan udara sudah tidak layak di pakai lebih baik saringan udara diganti
- kemudian saringan udara dan tutupnya dipasang kembali
14. Analisa akhir
a). Memeriksa rpm
- menghidupkan mesin
- memeriksa rpm menggunakan Multifungtion Tester
- memasang kabel probe (+) Multifungtion Tester ke terminal (-) coil
- memasang kabel probe (-) Multifungtion Tester ke masa
- memindahkan tombol fungsi ke skala Tacho untuk mesin 4 silinder
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- kemudian sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi : 700-1500 Rpm
- Apabila hasil pengukuran tidak sesuai lakukan kembali penyetelan campuran bahan bakar,dengan cara memutarkan skrup penyetel campuran bahan bakar
b). Memeriksa sudut Dwell
- memeriksa sudut dwell menggunakan Multifungtion tester
- memasang kabel probe (+) Multifungtion Tester ke terminal (-) coil
- memesang kabel probe (-) Multifungtion Tester ke masa
- memindahkan tombol fungsi ke skala dwell
- membaca hasil pengukuran pada skala penunjuk yang di tunjukan jarum penunjuk
- sesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi: 56o 6o
- Apabila sudut dwell tidak sesuai dengan spesifikasi,maka lakukan penyetelan celah platina
- Renggangkan platina,apabila celah terlalu rapat dan rapatkan apabila terlalu renggang
c). memeriksa titik pengapian
- memeriksa titik pengapian menggunakan timing light
- memasang kabel (+) Timing Light Ke terminal (+) batere
- memasang kabel (-) Timing light ke terminal (-) batere
- memasang sensor ke kabel busi no 1
- menekan saklar Timing light ke posisi on
- mengarahkan cahaya Timing light ke pulley,kemudian melihat titik pengapian yang tertera pada block mesin yang sejajar dengan cowakan pada pulley
- apabila titik pengapian terlalu cepat putarkan distributor searah putaran rotor,apbila terlalu lambat atur putar distributor berlawanan putaran rotor
2.4.2 KELISTRIKAN
Proses Jasa
System penerangan adalah salah satu system yang berfungsi sebagai pemberi aba-aba/isyarat kepada kendaraan lain yang yang berada di depan maupun di belakang,karena tanpa system penerangan, pengendara tidak bisa memberi aba-aba atau isyarat kepada pengendara lain.
Maka dari itu system penerangan sangat penting bagi kenyamanan dan keselamatan pengendara, jadi system penerangan harus dirawat dan di perbaiki secara berkala, komponen yang biasanya diperiksa :
1) memeriksa lampu kepala
Lampu kepala yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk menerangi jalan, disaat kendaraan gelap, maupun sebagai isyarat apabila pengendara akan mendahului.
Cara memeriksa :
Lampu jarak jauh / Dim
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (H) pada lampu kepala dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala maka lampu harus dig anti.
Lampu jarak dekat
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (L) pada lampu kepala dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
2). memeriksa Lampu Kota
Lampu kota yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk menerangi jalan, di saat keadaan pada saat senja.
Cara memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada lampu kota dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
3) Memeriksa Lampu Sein
Lampu sein yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk memberi aba-aba kepada pengendara lain jika kendaraan tersebut akan berbelok ke kanan atau ke kiri.
Cara Memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada lampu sein dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
Memeriksa Flosser :
Flosser yaitu, suatu alat yang digunakan pada lampu sein yang fungsinya mengedipkan lampu sein. Cara memeiksanya, member arus (+) accu ke terminal (X) Flosser, dan terminal (L) Flosser di hubungkan ke terminal (+) lampu dan (-) lampu dihubungkan ke body. Bila lampu beredip Flosser masih dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak berkedip maka sudah rusak dan harus dig anti.
4). Memeriksa Lampu Rem
Lampu rem yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk memberi aba-aba kepada pengendara lain yang berada di belakang jika kendaraan tersebut akan memperlambat atau akn berhenti.
Cara Memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada lampu rem dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
Memeriksa swith yang berhubungan dengan pedal rem karena lampu rem menyala akibat pedal rem di injak. Cara memeriksa, gunakan multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu menempatkan jamper (+) ke kutub (+) swith dan jemper (-) ke kutub (-) swith, kemudian menekan swith, apabila ada hubungan swith masih baik, dan jika tidak ada hubungan swith sudah rusak dan perlu di ganti.
5) Memeriksa Lampu Atret
Lampu atret yaitu, salah satu system penerangan yang berfungsi untuk memberi aba-aba kepada pengendara lain yang berada di belakang jika kendaraan tersebut akan bergerak mundur.
Cara memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu lampunya dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada lampu atret dan arus (-) accu ke terminal (-) lampu. Jika lampu menyala maka lampu dalam keadaan baik, dan jika lampu tidak menyala lampu harus di ganti.
Memeriksa swith yang berhubungan dengan porseneling, karena lampu atret menyala akibat porseneling di gerakan ke posisi R. Cara memeriksa, gunakan multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu menempatkan jamper (+) ke kutub (+) swith dan jemper (-) ke kutub (-) swith, kemudian menekan swith, apabila ada hubungan swith masih baik, dan jika tidak ada hubungan swith sudah rusak dan perlu di ganti.
6) Memeriksa Klakson
Klakson yaitu, suatu alat yang berfungsi sebagai pemberi isyarat berupa suara kepada pengendara lain dan kepada orang yang berada di depan.
Cara Memeriksa :
Memeriksa terlebih dahulu klakson dengan memberi arus (+) accu ke terminal (+) pada klakson dan arus (-) accu ke terminal (-) klakson. Jika klakson bunyi maka klakson dalam keadaan baik, dan jika klakson tidak bunyi klakson harus di ganti.
Memeriksa Knop berfungsi dengan menekannya karena klakson akan bunyi akibat knop di tekan. Cara memeriksa, gunakan multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu menempatkan jamper (+) ke kutub (+) knop dan jemper (-) ke kutub (-) knop, kemudian menekan knop, apabila ada hubungan knop masih baik, dan jika tidak ada hubungan knop sudah rusak dan perlu di ganti.
G) Lain-lain
1. Memeriksa Accu
a) Memeriksa volume air accu,apabila volume air accu kurang maka tambahkan air accu destilasi sampai batas maksimum.
b) Memeriksa kualitas air accu,apabila air accu keruh atau kotor maka gantilah air accu dengan air accu yang baru.
c) Memeriksa strom, apabila arus lemah maka accu harus di cas.
d) Apabila kerusakan pada body accu sudah parah, maka accu harus dig anti.
2. Memeriksa Sikring
Gunakan Multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu menempatkan jamper (+) ke salah satu kutub sikring dan jemper (-) kesalah satu kutub yang lain, apabila ada hubungan sikring masih baik, dan jika tidak ada hubungan sikring sudah rusak dan perlu di ganti.
3. Memeriksa Kontaktor
Gunakan Multi tester, pindahkan tombol fungsi ke 1k , lalu mencari terminal in dan out sampai di temukan. Apabila sudah di temukantetapi tidak ada hubungan maka pada komutator ada yang putus pada kabel, bila kabel putus sambungkan dengan isolasi, apabila putusnya pada PBC maka harus di solder.
4. Memeriksa Rellay
Member arus yang berbeda antara terminal 85 dengan terminal 86, jika relay bersuara ``klik’’ maka rellay dalam keadaan baik, dan jika tidak ada suara rellay sudah rusak dan harus diganti.
PERAKITAN SISTEM PENERANGAN
Pertama-tama memasukan arus (+) accu ke terminal antara terminal (B) dengan (ON) pada kunci kontak, dengan mencari terminal tersebut dengan multi tester. Setelah terminal (B) dan (ON) di temukan, terminal (ON) pada kunci kontak dihubungkan ke sikring, dan arus (-) accu di hubungkan ke body.
A. Perakitan Lampu Kepala
1) Lampu Jarak Dekat
Mencari terminal in (C) pada saklar kombinasi, memindahkan saklar dari off ke lampu jarak dekat. Mencari terminal antara terminal in (C) dengan terminal out (LO) dengan alat mutlti tester. Apabila terminal sudah di temukan, maka terminal in (C) di beri arus dari sikring dan terminal out (LO) di hubungkan ke terminal 85 rellay,terminal 30 diberi arus dari sikring, terminal 86 di hubungkan dengan body, terminal 87 rellay di hubungkan ke terminal lampu jarak dekat (L).
2) Lampu Jarak Jauh
Memindahkan saklar dari lampu jarak dekat ke lampu jarak jauh, mencari terminal out (HI) dengan alat multi tester dengan cara jemper (+) ke terminal in (C) dan jemper (-) mencari terminal out (HI). Apabila terminal sudah di temukan, terminal out (HI) dihubungkan dengan terminal 85 rellay, terminal 30 di beri arus dari sikring, terminal 86 di hubungkan dengan body, dan terminal 87 rellay di hubungkan ke terminal lampu jarak jauh (L).
B. Perakita Lampu Sein
1) Menghubungkan arus dari sikring kerminal (X) flosser.
2) Lampu sein kiri
Memindahkan saklar lampu sein kea rah kiri / atas,mencari terminal antara terminal in (D) dengan terminal out (LF), apabila sudah di temukan, terminal in (D) di beri arus dari terminal (L) flosser dan terminal out (LF) dihubungkan ke terminal lampu sein bagian kiri (SL) lalu di paralelkan dengan lampu sein kiri belakang.
3) Lampu sein kanan
Memindahkan saklar lampu sein kearah kanan / bawah,mencari terminal out (RI), dengan cara jemper (+) ditempatkan di terminal in (D) da jemper yang satunya lagi mencari terminal out (RI), apabila sudah di temukan, terminal out (RI) dihubngkan ke terminal lampu sei bagian kanan (SR) lalu di paralelkan dengan lampu sein kanan belakang.
C. Perakitan Lampu Kota
Memindahkan saklar ke lampu kota, mencari terminal in (E) dan terminal out (K). apabila sudah di temukan, maka terminal in (E) di beri arus dari sikring dan terminal out (K) di hubungkan ke terminal lampu (KT) lalu di paralelkan ke semua terminal lampu kota (KT).
D. Perakitan Klakson
1) Memberikan arus sikring ke knop,lalu dari knop di hubungkan ke terminal 85 rellay.
2) Terminal 30 di beri arus dari sikring, terminal 86 di hubungkan dengan body, dan terminal 87 rellay di hubungkan ke terminal (+) klakson, dan terminal (-) klakson di hubungkan ke body.
E. Perakitan Lampu Rem
Menghubungkan arus dari sikring ke swith lampu rem. Lalu dari swith di hubungkan ke terminal lampu rem (R) kemudian di paralelkan ke lampu rem yang lain.
F. Perakitan Lampu Atret
Menghubungkan arus dari sikring ke swith lampu atret. Lalu dari swith di hubungkan ke terminal lampu atret (A) kemudian di paralelkan ke lampu atret yang lain.
G. Keterangan : Terminal (-) lampu di hubungkan pada body.
Sabtu, 19 Desember 2009
Langganan:
Postingan (Atom)